http://www.blogger.com/html?blogID=18866661 Edit HTML eruan: Los Brengos

Thursday, February 04, 2010

Los Brengos

Semut beriring yang melintas di antara bibir atas dan hidung kami kini mulai bergerak acak, barisan yang rapi itu perlahan mulai chaos seiring dengan penambahan massa yang berkali-kali lipat. Kondisi ekstrim tetap dimiliki Rully, melingkar panjang di sudut kanan dan kiri, kedua aku dengan ketebalan di bagian tengah lalu wawan walaupun jarang namun tampak sedang chaos sekali. Kami pun membahas kenyamanan dalam merawat peternakan semut ini, satu tips yang diwejangkan Rully pada kami adalah jangan melirik kerok jenggot di super market. Tips ini cenderung manjur untuk menguatkan tekad dan kami pun segera merapatkan barisan serta menyatukan langkah demi Los Brengos.

Sebuah identitas counter culture terhadap metroseksual yang sedang mendominasi belantika dandanan pria. Kami mengadopsinya dari penjual tesate dengan gaya kumis legendarisnya itu. Menebal di tengah dan melingkar di bagian tepinya. Menjadi trend setter bukan hal mudah, selalu dibutuhkan upaya berkali-kali lipat untuk menjadi pioneer.

Kami berkumpul malam ini di warung makan yang memiliki nama mirip toko besi. Indah Jaya, sebuah brand name gaya sansakerta untuk mengkomunikasikan obsesi sang pemilik merek. Perbincangan mulai berlangsung seru saat membahas belantika di kancah perkumisan beserta ide-ide yang tercetus dari photo session, bikin t-shirt hingga membuat group di facebook.

Rembug poro brengoser ini berakhir tepat di jam 9 saat rully menyadari semakin menipisnya persediaan angkot menuju rusun. Kami pun kembali ke peraduan masing-masing dengan wajah bersahaja, gemah ripah wibawa mukti.




No comments: