Ku paksa mataku untuk bergerak melawan arah baca yang diajarkan di sekolah, sebaris huruf yang saling sambung menyambung ku eja satu persatu dengan panduan garis lurus di atas dan di bawah, tanda mirip koma besar di atas hingga tanda yang kata guru ngajiku seperti sisir di atas. Huruf-hurufnya pun unik, berbeda dengan yang diajarkan di sekolah. Memang sih beberapa ada yang sama dengan diajarkan di pelajaran Bahasa Indonesia, tapi bunyinya berbeda. Proses membacanyapun bertahap dimulai dari huruf-huruf yang berbaris tiga-tiga dengan tanda berbeda-beda , lalu tiga huruf disambung menjadi sebuah kata, lalu kata-kata tadi dirangkai menjadi sebuah kalimat. Hmmm cantik sekali karakter arab yang kuat tersaji dari huruf-hurufnya yang unik, lebih merdu lagi jika guru ngajiku yang melantunkan. Seolah angin surga mendinginkan suasana dan meredakan suara gaduh kawan-kawanku yang saling bercanda. Berbagai metoda belajarnya pun telah kukhatamkan dari juz`ama hingga Iqra dan hingga saat ini aku mulai lancar membaca Al-Quran walau dengan menghajar pakem tajwid yang berlaku.
Saturday, January 30, 2010
Al Quran
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment