http://www.blogger.com/html?blogID=18866661 Edit HTML eruan: Kereta Ekonomi

Monday, March 26, 2007

Kereta Ekonomi




Ini merupakan solusi teradil dari perjalanan liburan yang berlangsung diakhir bulan, saat uang saku makin menipis karena ekstra fotokopi yang lumayan seporadis menguras isi dompet demi bahan ujian yang open book. Hasrat kami pun semakin memuncak untuk pergi ke Bali setelah dihajar soal-soal biadab selama 7 hari (kecuali jumat dings J). Isu Jokja Bali 350rebu berhasil menarik 7 orang untuk berjuang bersama. Kereta Ekonomi sebenarnya hampir sama dengan kereta pada umumnya ditarik lokomotif dan berjalan di rel (ya iyalah...anak Es De Juga tau..) nah bedanya hanya komposisi kursi 3-2 dengan susunan Yeyen, Buba, Orang Laen, trus didepannya ada Bli Fadil, James, dan orang lain sementara disebelahnya ada Gendro dan orang lain trus didepannya Mia dan Eruan, sedikit cerita karena eruan berangkat dari Solo dia sempat dicurigai anak-anak ngabur ke Solo dan gak jadi ikut, tapi dengan gagah perkasa eruan diantar sang ayah menunggu di st. Jebres dan bergabung dengan anak babi yang lain Jhehehehehe...

Perjalanan pun dimulai, stasiun demi stasiun yang naudzubillah banyakknya..kita berhenti dan menikmati beraneka macam praktek direct selling, perlu diketahui sebenarnya pedagangnya seeh itu-itu saja tapi komoditas yang mereka jual selalu berganti-ganti dan kita pun menolak dengan cara yang bervariasi pula dari mulai pura-pura tidur, dadah sayang, bengong sampe pura-pura jadi penjual..hihihihihihihi....

Menjelang Surabaya suhu udara naik dua kali lipat dari suhu kamar, kadar oksigen menurun dan beraneka macam aroma keringat menjadi terapi spa yang merupakan fasilitas yang tidak pernah disadari Perumka..Treatment penguras keringat kita nikmati selama berjam-jam..hingga akhirnya kadar oksigen kembali naik diiringi dengan suhu udara yang kembali pada suhu kamar di titik 24 derajat celcius seiring dengan berkurangnya penumpang di st. Jember.

22.00 hari mulai gelap kita berhenti di st. Banyuwangi selama 10 menit dan kereta melaju diiringi muka resah yang mengiringi habisnya persediaan logistik, kondisi ini segera ditangkap oleh petugas Perumka yang segera lewat dengan Indomie telur panas..aroma hangat menyeruak menjangkiti seluruh sistem pernafasan dan berkoordinasi dengan otak untuk membuat sinyal lapar pada lambung (paling nggak ini yang aku rasaain, red erwan) Melihat Buba dan erwan yang mulai terjangkit Bli fadil segera menahan dan menjanjikan Pop Mie hangat pelabuhan....sabar ujarnya...perseteruan pun semakin seru saat petugas perumka kembali lewat dengan slow motion...hoooks kembali indera penciumanku tergoda, kembali bli fadil menahan dengan Pop Mie Pelabuhan...untuk yang ketiga kali Petugas Perumka melintas..Buba dan Erwan semakin gelap mata dengan kalap mereka menghentikan Petugas Perumka itu dan merampas Indomie hangat dengan menyelipkan 2 x 5000 di saku Petugas itu...whaaaaa.....nikmadddnya..

Kita pun mengakhiri perjalanan dengan kereta Ekonomi seiring dengan habisnya daratan di Pulau Jawa. Stasiun paling Timur di P. Jawa St. Ketapang menyambut tujuh backpakers dengan tas besar dan segera berjalan menuju pelabuhan yang terletak di depan stasiun....

No comments: